Pemanfaatan Aset Lingkungan Alam dan Belajar ekosistem

SDN 47 Kodo Kota Bima - Belajar di alam terbuka (bukan di dalam kelas) merupakan alternatif untuk memberikan input berupa pengalaman atau mempraktekkan langsung suatu indikator dalam pembelajaran. Belajar di alam bertujuan untuk mendekatkan permasalahan yang dihadapi dengan kenyataan atau fakta yang sebenarnya. Dengan demikian setiap peserta didik diharapkan dapat lebih ekspresif dalam menuangkan hasrat dan ide-idenya ketika berada dalam proses pembelajaran dan juga terbentuk sikap mandiri serta tangguh dalam menghadapi segala tantangan ke depan.

Sabtu (18/03/2023), siswa kelas 4 SDN 47 Kodo Kota Bima belajar alam terbuka sekitaran sekolah. Bertempat di So Tolo Kodo Kelurahan Kodo para siswa dengan semangat dan gembira belajar di alam terbuka. Kegiatan tersebut di bimbing dan di dampingi oleh Ibu Siti Hawa bersama Ibu Sintha. 

So Tolo Kodo merupakan area persawahan dan aman bagi para siswa untuk dikunjungi dan banyak ekosistem alam yang dapat di jadikan objek pembelajaran untuk peserta didik.

Terkait dengan belajar di alam terbuka, berikut mengapa alasan saya perlu mengajak siswa belajar di alam terbuka:

Siswa lebih mudah memahami, jika belajar dari benda konkret.

Dengan mengajak siswa belajar di alam terbuka mengenai materi pembelajaran bertema alam sekitar, maka mereka mendapatkan kesempatan untuk belajar dari benda yang nyata (konkret). Benda yang nyata ini bisa berwujud bebatuan, aneka tanaman, atau sekedar mengamati fenomena alam, misalnya langit yang mendung. Dengan belajar dari sesuatu yang nyata, mereka akan lebih mudah memahaminya.

 Menanamkan kecintaan pada alam dan Sang Khaliq (Pencipta)

Belajar dengan media alam akan meningkatkan kecintaan siswa pada alam semesta. Kecintaan siswa pada alam semesta, juga bisa diarahkan kepada kecintaan pada Sang Khaliq ( Pencipta). Dengan memberikan pengertian ini, anak-anak akan semakin terdorong untuk bisa menjaga alam ciptaan Allah Swt sebaik-baiknya. Keimanan mereka tentang tauhid akan tumbuh, mereka akan selalu bersyukur pada Allah swt. Potensi ruhiyah yang Allah swt melalui hati dan jiwa siswa harus ditumbuhkan dan terus distimulasi dengan kepenciptaanNYA melalui alam raya. Suatu saat kelak, mereka akan menjadi pemimpin yang menjadikan Allah swt sebagai Dzat yang berkehendak atas segala sesuatu.

Memberikan pengertian bahwa belajar tidak harus di dalam kelas (situasi formal)

Dengan belajar di alam terbuka, pikiran anak akan semakin terbuka. Mereka menjadi berpikir bahwa kegiatan pembelajaran tidak harus dilakukan di dalam kelas dan dalam situasi formal. Namun kegiatan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja. Sehingga saat anak-anak pulang sekolah pun, mereka akan terpacu untuk belajar dari lingkungan di sekitar rumah.

Terkadang, sebagai guru atau orangtua menganggap bahwa mereka baru dikatakan belajar jika berada dalam kelas, ada catatan atau lembar kertas kerja yang harus dikerjakan atau aktifitas sesuai langkah-langkah baku dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang tidak boleh ditinggalkan.

Memacu keaktifan siswa

Pembelajaran di dalam kelas seakan-akan mempersempit ruang gerak siswa. Mereka terbatas oleh dinding-dinding kelas. Namun bila siswa terbiasa belajar di luar ruangan atau di alam bebas, maka anak-anak akan semakin mendapatkan kesempatan untuk bisa berekplorasi secara aktif dan bebas.

Mendapatkan kesempatan mengalami sesuatu secara nyata

Bagaimana menyirami dan memupuk bunga? Bagaimana cara menanam tanaman? Bagaimana cara menyapu halaman? Jarang-jarang siswa mengalami sesuatu secara nyata bila hanya belajar di dalam kelas. Dengan mengajak anak belajar di alam bebas, siswa akan belajar tentang cara melakukan atau mengalami sesuatu yang berhubungan dengan alam sekitar.

Adapun potret-potret Kegiatannya :